Wednesday, August 25, 2010

Cinta di Tanda Baca

Aku, kamu; dua insan menulis cinta dengan tanda baca. Mengukir aksara CINTA sebelum titik mengakhirinya.


Jika aku koma, kau pasti menjadi titik. Bersama kita buat kata melompat, tersungkur, menangis, lalu terbahak. Kita abadi di noktah terakhir.


Jika kau titik, pasti aku koma. Berdua kita titik koma, yang menawar penghabisan menjadi jeda. Dan cerita tak menemu ujung yang berhenti.


Bila kau tanya, sedang aku seru. Kita damai dalam jawab. Menyihir gemuruh, gempita, gemerlap dengan kata.


Maka aku pun menjadi tanda seru. Penegas yang pasti, penanda bahagia tanpa batas. Bersama, kita buat kisah yang menarik sampai mati.


Maka Engkau pun menjadi tanya. Menjadi pengingat rasa luka, saat cinta terlalu berkuasa, membuai jiwa dengan suka.


Maka kita, adalah sepasang tanda kutip. Mengawali kisah di cinta dan mengutipnya dengan helaihelai kenangan yang mengabadi. Di sini, rumah kita.


Aku dan Engkau, lalu serupa sepasang manusia di depan titik dua: KITA. Tanpa tanda, bukankah cinta telah bertandang di titik, koma, seru yang bertanya tentang katakata? Lalu menyihir keindahan: KITA.


Jadi, bolehkah aku tanpa tanda? Aku hanya bisa berkata, lalu sempurnakan aku dengan tandatandamu. Bukankah kau penyempurna?

1 comments:

Anonymous said...

"Aku adalah sebuah pernyataan yang didasari olehmu, fakta. Kita tak terbantahkan, bahkan oleh teori2 dunia sekalipun..."

Hihihi. Great writing. Kalian ber2 ini cocok sekali. Duet maut. Bebek2 favoritku. :D

Post a Comment