Wednesday, September 1, 2010

Usai Mimpi

Di tepi mimpi kita merapikan perasaan yang carut ini.
Menyusunnya bertingkat, semua rasa mengerut.


Jangan bisu, jawab aku. Resahku menderu saat tintanya merembeskan rindu.
Dengarkah kau rintihan sendu?


Kugores pena, serefleksi gundah.
Rajam aku, dengan tandamu.
Tinggalkan luka, tulislah namamu.
Sengat aku, dengan baramu.
Genapkan lara, sebaris epitaf.

Bawa pergi sisa kata tak bermakna, menelusur sampai senja penghabisan. Sisa pilu yang membasuh, seperti pagi dilahap kelabu. Aku lumpuh, selumpuh gerhana matahari.
Sisa jelaga yang menggigil di pagi buta, tanpamu..

0 comments:

Post a Comment